Selasa, 07 Oktober 2025

Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS)

Berikut uraian lengkap dan rinci tentang model pembelajaran Think Pair Share (TPS), mulai dari pengertian, landasan teori, langkah-langkah, kelebihan, kelemahan, hingga contoh penerapan di kelas.

1. Pengertian Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS)

Think Pair Share (TPS) adalah salah satu model pembelajaran kooperatif (cooperative learning) yang dikembangkan oleh Frank Lyman dan koleganya pada tahun 1981 di Universitas Maryland, Amerika Serikat.
Model ini dirancang untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar dengan memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk berpikir secara individu, berdiskusi berpasangan, dan kemudian berbagi hasil pemikirannya dengan kelompok atau kelas.

Secara harfiah,

  • Think berarti berpikir sendiri terlebih dahulu,
  • Pair berarti berpasangan atau berdiskusi dengan teman, dan
  • Share berarti berbagi hasil diskusi dengan kelompok atau kelas.

Model ini sangat cocok digunakan dalam pembelajaran yang berpusat pada siswa (student-centered learning), karena mendorong keterlibatan aktif, kemampuan berpikir kritis, dan komunikasi antar siswa.


2. Landasan Teori

Model TPS berlandaskan pada teori:

  • Konstruktivisme (Constructivism) – pengetahuan dibangun sendiri oleh siswa melalui interaksi dan refleksi pengalaman belajar.
  • Teori Belajar Sosial Vygotsky – menekankan pentingnya interaksi sosial dalam perkembangan kognitif.
  • Teori Belajar Kooperatif Johnson & Johnson – keberhasilan individu terkait erat dengan keberhasilan kelompok melalui kerja sama dan saling ketergantungan positif.

Dengan dasar teori tersebut, TPS memfasilitasi pembelajaran yang bermakna, meningkatkan rasa tanggung jawab individu dan kelompok, serta melatih komunikasi interpersonal.


3. Tujuan Model Think Pair Share

Model ini bertujuan untuk:

  1. Meningkatkan keterlibatan aktif semua siswa dalam pembelajaran.
  2. Melatih kemampuan berpikir kritis dan analitis.
  3. Mengembangkan kemampuan komunikasi dan kerja sama.
  4. Mendorong keberanian siswa mengemukakan pendapat.
  5. Meningkatkan pemahaman konsep melalui diskusi dua arah.

4. Langkah-langkah (Sintaks) Model Think Pair Share

Menurut Lyman (1981), pelaksanaan TPS terdiri dari tiga tahap utama, yang dapat dijabarkan sebagai berikut:

Tahap 1: Think (Berpikir)

  • Guru mengajukan suatu pertanyaan atau permasalahan terkait materi pembelajaran.
  • Siswa diberi waktu beberapa menit untuk berpikir secara individu tentang jawaban atau solusi dari pertanyaan tersebut.
  • Pada tahap ini, siswa menggunakan pengetahuan awalnya dan merefleksikan pemahamannya sendiri.

Contoh:
Guru bertanya, “Mengapa luas segitiga bisa dihitung dengan rumus ½ × alas × tinggi?”
Siswa berpikir sendiri untuk menemukan alasan logis dari konsep tersebut.


Tahap 2: Pair (Berpasangan)

  • Siswa diminta untuk berpasangan dengan teman di sebelahnya untuk mendiskusikan hasil pemikiran mereka.
  • Diskusi berlangsung sekitar 2–5 menit.
  • Mereka bertukar pendapat, membandingkan jawaban, memperbaiki pemahaman, dan membangun kesimpulan bersama.

Tujuan tahap ini:
Mengembangkan kemampuan komunikasi, mendengarkan, dan menghargai pendapat orang lain.


Tahap 3: Share (Berbagi)

  • Setiap pasangan diminta untuk berbagi hasil diskusinya dengan seluruh kelas.
  • Guru memandu sesi berbagi ini dengan mengundang beberapa pasangan untuk menyampaikan hasilnya.
  • Guru kemudian menegaskan, menyimpulkan, dan memperluas pemahaman berdasarkan masukan siswa.

Tujuan tahap ini:
Memberi kesempatan pada semua siswa untuk terlibat, serta menumbuhkan rasa percaya diri dan tanggung jawab terhadap hasil belajar.


5. Peran Guru dan Siswa

Guru Siswa
Menyusun pertanyaan atau masalah yang menantang Berpikir secara individu
Menjelaskan aturan dan waktu untuk tiap tahap Berdiskusi dengan pasangan
Memfasilitasi diskusi dan memberikan umpan balik Berbagi hasil diskusi kepada kelas
Menyimpulkan hasil pembelajaran Mencatat hasil dan refleksi belajar

6. Kelebihan Model Think Pair Share

  1. Meningkatkan partisipasi siswa. Semua siswa mendapat kesempatan berpikir dan berbicara.
  2. Meningkatkan kemampuan komunikasi. Siswa belajar mengemukakan dan mempertahankan pendapatnya.
  3. Meningkatkan pemahaman konsep. Karena siswa menjelaskan materi kepada teman, pemahaman menjadi lebih dalam.
  4. Membangun kepercayaan diri. Diskusi berpasangan mengurangi rasa takut berbicara di depan umum.
  5. Mengembangkan sikap sosial positif. Siswa belajar bekerja sama, menghargai pendapat, dan mendengarkan orang lain.
  6. Fleksibel dan mudah diterapkan. Dapat digunakan di hampir semua mata pelajaran dan tingkat pendidikan.

7. Kelemahan atau Tantangan Model Think Pair Share

  1. Membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan metode ceramah biasa.
  2. Ketergantungan pada pasangan. Jika satu siswa pasif, diskusi bisa tidak efektif.
  3. Kesulitan pengawasan. Guru perlu memastikan setiap pasangan benar-benar berdiskusi.
  4. Perlu persiapan pertanyaan yang tepat. Jika pertanyaan terlalu mudah atau terlalu sulit, proses TPS tidak optimal.

8. Contoh Penerapan dalam Pembelajaran

Contoh di Mata Pelajaran Matematika

Materi: Persamaan Linear Dua Variabel
Langkah:

  1. Think: Guru memberi soal: “Bagaimana cara menentukan titik potong dua garis pada sistem persamaan linear dua variabel?”
  2. Pair: Siswa berpasangan dan mendiskusikan langkah-langkah menggunakan metode substitusi atau eliminasi.
  3. Share: Beberapa pasangan menjelaskan hasilnya di papan tulis, lalu guru dan kelas membahas bersama.

Contoh di Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Materi: Menentukan gagasan utama paragraf

  1. Think: Siswa membaca teks dan berpikir tentang gagasan utamanya.
  2. Pair: Berdiskusi dengan teman mengenai gagasan utama yang mereka temukan.
  3. Share: Berbagi jawaban dan membandingkan hasil antar pasangan.

9. Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi dalam TPS dapat dilakukan dengan:

  • Observasi langsung terhadap aktivitas dan partisipasi siswa.
  • Penilaian proses, misalnya melalui lembar observasi kerja sama atau komunikasi.
  • Penilaian hasil, berupa tes individu, kuis, atau hasil diskusi kelompok.
  • Refleksi siswa, tentang apa yang mereka pelajari dan rasakan selama proses.

10. Kesimpulan

Model pembelajaran Think Pair Share (TPS) adalah strategi kooperatif sederhana namun efektif untuk meningkatkan keaktifan dan pemahaman siswa.
Dengan tiga tahap (berpikir, berpasangan, dan berbagi), TPS menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, komunikasi, kerja sama, serta rasa percaya diri dalam diri siswa.
Meski memerlukan waktu dan manajemen kelas yang baik, penerapan model ini terbukti mampu menciptakan pembelajaran yang lebih hidup, interaktif, dan bermakna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS)

Berikut uraian lengkap dan rinci tentang model pembelajaran Think Pair Share (TPS) , mulai dari pengertian, landasan teori, langkah-langkah,...